Osteoporosis: Si Tulang Rapuh yang Sering Terlupakan
Rumah Sakit EMHAKA
Tahukah Anda bahwa tulang kita terus mengalami proses pembentukan dan penguraian sepanjang hidup? Namun, seiring bertambahnya usia, proses penguraian bisa lebih cepat dari pembentukan, menyebabkan tulang menjadi rapuh. Kondisi inilah yang disebut osteoporosis — penyakit yang diam-diam melemahkan tulang tanpa gejala berarti, hingga akhirnya menyebabkan patah tulang secara tiba-tiba.
Apa Itu Osteoporosis?
Osteoporosis adalah penyakit yang ditandai dengan menurunnya kepadatan dan kekuatan tulang. Akibatnya, tulang menjadi keropos dan mudah patah, bahkan oleh cedera ringan seperti terpeleset atau batuk keras.
Kondisi ini paling sering menyerang wanita setelah menopause, tetapi pria pun tidak terbebas dari risiko. Menurut World Health Organization (WHO), satu dari tiga wanita dan satu dari lima pria berusia di atas 50 tahun berisiko mengalami patah tulang akibat osteoporosis.
Mengapa Osteoporosis Sering Terlupakan?
Banyak orang menganggap kesehatan tulang hanya penting pada usia muda, padahal justru di usia dewasa dan lanjut usia, tulang mulai kehilangan kepadatannya.
Osteoporosis sering disebut sebagai “silent disease” karena tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Pasien baru menyadari ketika tulang patah, punggung terasa nyeri, atau tinggi badan mulai berkurang. Akibatnya, penanganan sering terlambat dan menurunkan kualitas hidup secara signifikan.
Gejala dan Tanda Awal Osteoporosis
Walau sering tanpa gejala, berikut beberapa tanda yang bisa menjadi sinyal peringatan:
-
Nyeri punggung kronis
-
Postur tubuh mulai membungkuk
-
Tinggi badan berkurang
-
Tulang mudah patah meskipun akibat benturan ringan
Jika Anda mengalami tanda-tanda tersebut, sebaiknya segera melakukan pemeriksaan kepadatan tulang (BMD test) di RS EMHAKA untuk mendeteksi osteoporosis sejak dini.
Faktor Risiko Osteoporosis
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami osteoporosis antara lain:
-
Usia lanjut
-
Jenis kelamin perempuan, terutama pascamenopause
-
Kekurangan kalsium dan vitamin D
-
Kurangnya aktivitas fisik
-
Kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol
-
Riwayat keluarga dengan osteoporosis
-
Penggunaan obat-obatan tertentu seperti kortikosteroid jangka panjang
Mengenali faktor risiko ini membantu Anda mengambil langkah pencegahan sedini mungkin.
Cara Mencegah Osteoporosis
Pencegahan osteoporosis dapat dilakukan sejak muda dengan menerapkan gaya hidup sehat, seperti:
-
Konsumsi makanan tinggi kalsium dan vitamin D, misalnya susu, ikan, dan sayuran hijau.
-
Berolahraga secara teratur, terutama latihan beban atau jalan kaki.
-
Berjemur di bawah sinar matahari pagi untuk membantu pembentukan vitamin D alami.
-
Hindari merokok dan alkohol.
-
Periksa kepadatan tulang secara rutin, terutama bagi usia di atas 50 tahun.
Layanan Pemeriksaan dan Edukasi Tulang di RS EMHAKA
RS EMHAKA hadir untuk membantu masyarakat menjaga kesehatan tulang melalui layanan:
-
Pemeriksaan kepadatan tulang (Bone Mineral Density / BMD)
-
Konsultasi spesialis penyakit dalam dan ortopedi
-
Edukasi gizi dan terapi fisik untuk kesehatan tulang
Dengan teknologi pemeriksaan modern dan dokter spesialis berpengalaman, RS EMHAKA berkomitmen membantu Anda mencegah, mendeteksi, dan menangani osteoporosis secara komprehensif.
Kesimpulan
Osteoporosis mungkin sering terlupakan, tetapi dampaknya tidak bisa diabaikan. Patah tulang akibat osteoporosis bisa mengubah hidup seseorang secara drastis.
Mulailah peduli pada kesehatan tulang sejak dini. Lakukan pemeriksaan rutin di RS EMHAKA, dan cegah osteoporosis sebelum terlambat.
